Hampir 100 mantan pemain sepak bola Boston U bersatu mendukung pelatih melawan klaim pelecehan seksual Alex Cooper

Penulis:Felix Waktu Terbit:2025-06-19 Kategori: news

**Solidaritas Mantan Pemain Boston U: Dukungan untuk Pelatih Feldman di Tengah Tuduhan Serius**Boston, MA – Dunia sepak bola wanita tengah diguncang oleh tuduhan pelecehan seksual yang dilontarkan oleh Alex Cooper terhadap Nancy Feldman, pelatih sepak bola wanita Universitas Boston (BU) yang legendaris.

Hampir 100 mantan pemain sepak bola Boston U bersatu mendukung pelatih melawan klaim pelecehan seksual Alex Cooper

Namun, di tengah badai tuduhan ini, muncul gelombang besar dukungan untuk Feldman dari hampir seratus mantan pemainnya.

Sebuah surat terbuka, yang ditandatangani oleh hampir seratus alumni program sepak bola wanita BU, menyatakan dukungan penuh mereka kepada Feldman.

Surat tersebut menggambarkan Feldman sebagai sosok mentor yang berdedikasi, pemimpin yang inspiratif, dan pembimbing yang peduli, yang telah membantu mereka berkembang tidak hanya sebagai pemain sepak bola, tetapi juga sebagai individu.

Tuduhan Cooper, yang dilontarkan dalam podcast populer “Call Her Daddy,” menggambarkan lingkungan yang tidak pantas dan perilaku yang tidak profesional di bawah kepemimpinan Feldman.

Tuduhan ini tentu saja mengejutkan, mengingat reputasi Feldman yang telah dibangun selama lebih dari dua dekade di BU.

Namun, respons dari para mantan pemainnya menunjukkan gambaran yang sangat berbeda.

Banyak dari mereka yang secara terbuka membela Feldman, menggambarkan pengalaman mereka di bawah kepemimpinannya sebagai pengalaman yang positif dan transformatif.

Mereka menekankan bahwa Feldman selalu menjunjung tinggi standar etika yang tinggi dan menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi para pemainnya.

“Nancy adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam hidup saya,” kata salah satu mantan pemain BU yang enggan disebutkan namanya.

“Dia tidak hanya melatih kami untuk menjadi pemain sepak bola yang lebih baik, tetapi juga mengajarkan kami tentang disiplin, kerja keras, dan pentingnya menjadi anggota tim yang baik.

Saya sangat terkejut dan kecewa mendengar tuduhan ini.

“Solidaritas yang ditunjukkan oleh para mantan pemain BU ini bukan hanya sekadar dukungan emosional.

Ini adalah pernyataan kuat tentang karakter dan integritas Feldman, yang telah membangun program sepak bola wanita BU menjadi salah satu yang paling dihormati di negara ini.

Tentu saja, penting untuk diingat bahwa tuduhan Cooper harus ditanggapi dengan serius dan diselidiki secara menyeluruh.

Setiap orang berhak untuk didengar, dan kebenaran harus diungkapkan.

Namun, dalam proses ini, penting juga untuk mempertimbangkan perspektif dan pengalaman dari mereka yang telah mengenal Feldman selama bertahun-tahun.

Kasus ini menyoroti kompleksitas yang melekat dalam tuduhan pelecehan seksual, terutama ketika melibatkan tokoh publik dan narasi yang saling bertentangan.

Ini juga mengingatkan kita akan pentingnya mendengarkan semua pihak yang terlibat dan melakukan investigasi yang adil dan imparsial.

Sementara penyelidikan sedang berlangsung, satu hal yang jelas: Nancy Feldman memiliki dukungan kuat dari banyak mantan pemainnya.

Dukungan ini merupakan bukti dampak positif yang telah ia berikan pada kehidupan mereka dan warisan yang telah ia bangun di Universitas Boston.

Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya menyaksikan langsung betapa kuatnya ikatan yang terbentuk antara pelatih dan pemain.

Hubungan ini seringkali melampaui sekadar pelatihan dan bimbingan, berkembang menjadi persahabatan dan rasa hormat yang mendalam.

Dalam kasus Nancy Feldman, tampaknya ikatan ini lebih kuat dari sebelumnya.

Masa depan Feldman di BU masih belum pasti, tetapi satu hal yang pasti: warisannya akan terus berlanjut melalui para pemain yang telah ia sentuh dan program sepak bola wanita yang telah ia bangun.